072043400_1566464527-paul-hanaoka-C0zDWAPFT9A-unsplash

6 Ras Kucing Termahal di Dunia, Puluhan Juta hingga Miliaran.

1. Kucing Ashera

Kucing termahal di dunia saat ini adalah Ashera, yang harganya bervariasi antara Rp1,8 miliar hingga Rp1,9 miliar per ekor.

Kucing ini menjadi primadona di kalangan pencinta hewan peliharaan, tidak hanya karena penampilannya yang menawan tetapi juga karena kelangkaannya.

Setiap tahun, hanya sejumlah kecil anak kucing Ashera yang dihasilkan oleh peternak tertentu, sehingga menjadikan harga mereka melambung tinggi.

Ashera memiliki pola bulu yang menyerupai macan tutul salju, namun dengan temperamen yang lebih mirip kucing Savannah. Kucing ini dikenal sangat cerdas dan ramah, menjadikannya pilihan ideal bagi mereka yang mencari teman berbulu.

2. Kucing Savannah

Kucing ini memiliki harga berkisar antara ratusan juta rupiah. Ciri khas Savannah adalah penampilannya yang eksotis dan kepribadiannya yang aktif. Kucing ini merupakan hasil persilangan antara kucing domestik dan serval, sejenis kucing liar dari Afrika.

Selain penampilannya yang menawan, Savannah juga dikenal sebagai kucing yang sangat energik. Mereka memerlukan perhatian dan permainan yang cukup untuk menjaga kebugaran mereka. Kucing ini sangat cocok untuk orang yang aktif dan menyukai interaksi dengan hewan peliharaan.

3. Kucing Bengal

Kucing Bengal juga termasuk dalam kategori kucing mahal dengan harga yang mencapai ratusan juta rupiah. Kucing ini terkenal dengan pola bulunya yang menyerupai macan dan memiliki energi yang tinggi.

Mereka sangat aktif dan memerlukan perhatian serta permainan yang cukup untuk menjaga kebugaran mereka.

Bengal adalah kucing yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu. Mereka bisa menjadi teman yang menyenangkan dan menghibur bagi pemiliknya. Jika Anda mencari kucing yang penuh energi dan kepribadian yang kuat, Bengal bisa menjadi pilihan yang tepat.

4. Kucing Persia

Kucing Persia adalah salah satu ras kucing populer lainnya yang dikenal karena bulu lebat dan wajahnya yang lucu. Harga kucing Persia biasanya berkisar puluhan juta rupiah. Kucing ini sangat disukai karena sifatnya yang tenang dan manja.

Kucing Persia cocok untuk keluarga yang mencari hewan peliharaan yang lebih santai. Mereka sangat menyukai perhatian dan kasih sayang dari pemiliknya, sehingga sering kali menjadi teman yang setia.

5. Peterbald dan Sphynx

Peterbald adalah salah satu ras kucing yang hampir tidak memiliki bulu dan harganya mencapai puluhan juta rupiah. Kucing ini memiliki penampilan yang unik dan sangat menarik perhatian. Peterbald dikenal sebagai kucing yang ramah dan sangat menyukai interaksi dengan manusia.

Sphynx, mirip dengan Peterbald, juga merupakan kucing tanpa bulu yang harganya berkisar puluhan juta rupiah. Kucing ini terkenal karena sifatnya yang penuh kasih sayang dan suka bergaul. Meskipun tidak memiliki bulu, Sphynx memerlukan perawatan kulit yang rutin untuk menjaga kesehatan mereka.

6. Scottish Fold

Scottish Fold adalah ras kucing yang terkenal dengan telinga terlipatnya. Harganya juga mencapai puluhan juta rupiah. Kucing ini memiliki penampilan yang lucu dan sifat yang ramah, menjadikannya pilihan yang populer di kalangan pecinta kucing.

Scottish Fold dikenal sebagai kucing yang sangat sosial dan menyukai interaksi dengan manusia. Mereka bisa menjadi teman yang baik dan menyenangkan bagi pemiliknya.

Dengan banyaknya jenis kucing mahal yang ada, penting untuk mempertimbangkan karakteristik dan kebutuhan masing-masing ras sebelum memutuskan untuk memeliharanya. Setiap ras memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri yang membuat mereka dicari oleh banyak orang.

065007700_1592288313-beautiful-brunette-girl-hugging-her-puppy-home-close-up_109710-2512

Studi: Punya Hewan Peliharaan Bisa Tingkatkan Kebahagiaan.

Memiliki kucing atau anjing sebagai teman hidup ternyata bisa memberikan dampak positif yang luar biasa bagi kesejahteraan seseorang.

Dalam sebuah studi terbaru yang dipublikasikan pada 31 Maret di jurnal “Social Indicators Research”, para peneliti menemukan bahwa kehadiran hewan peliharaan bisa setara dengan peningkatan pendapatan hingga £70.000 (sekitar 90.000 dolar AS) per tahun dalam hal kepuasan hidup.

Nilai tersebut diperoleh dengan menggunakan metrik “life satisfaction” atau kepuasan hidup, yang biasa digunakan ekonom untuk mengukur manfaat tak berwujud dalam bentuk angka.

Studi ini menyimpulkan bahwa efek kepemilikan hewan peliharaan terhadap kebahagiaan dapat disandingkan dengan manfaat dari memiliki pasangan hidup atau rutin berinteraksi dengan keluarga dan teman dekat.

“Awalnya saya terkejut ketika melihat angkanya,” ujar Adelina Gschwandtner, profesor ekonomi dari University of Kent dan salah satu penulis studi tersebut, seperti dikutip dari laman CNN, Minggu (13/4/2025). 

“Namun kemudian saya berpikir, kebanyakan orang menganggap hewan peliharaan mereka sebagai bagian dari keluarga, jadi memang wajar jika nilainya setara.”

Gschwandtner bersama rekan peneliti Michael Gmeiner dari London School of Economics menggunakan data dari survei jangka panjang terhadap 2.500 rumah tangga di Inggris. Untuk memastikan hubungan kausal antara kepemilikan hewan peliharaan dan kebahagiaan, mereka menerapkan pendekatan statistik kompleks bernama instrumental variables approach.

Metode ini bertujuan untuk memisahkan apakah benar hewan peliharaan yang meningkatkan kebahagiaan, atau justru orang yang sudah bahagia cenderung memelihara hewan. Dalam hal ini, data kepribadian individu digunakan sebagai kontrol tambahan.

Meski banyak studi sebelumnya telah mengaitkan manfaat fisik dan mental dari memiliki anjing, masih terdapat perdebatan ilmiah mengenai seberapa besar pengaruh hewan peliharaan secara menyeluruh terhadap kesejahteraan pemiliknya.

033595100_1740973671-arti-ekor-kucing

Arti Ekor Kucing: Memahami Bahasa Tubuh Sahabat Berbulu Kita

Memahami bahasa ekor kucing memiliki beberapa kepentingan yang signifikan bagi pemilik kucing:

  1. Meningkatkan Komunikasi: Dengan memahami arti gerakan ekor kucing, pemilik dapat lebih baik dalam menginterpretasikan apa yang ingin disampaikan oleh kucing mereka, memungkinkan komunikasi dua arah yang lebih efektif.
  2. Mengenali Mood Kucing: Gerakan ekor dapat memberikan petunjuk tentang suasana hati kucing, apakah mereka senang, takut, marah, atau merasa terancam.
  3. Antisipasi Perilaku: Dengan memahami sinyal-sinyal dari ekor kucing, pemilik dapat mengantisipasi perilaku kucing dan bertindak sesuai untuk mencegah situasi yang tidak diinginkan.
  4. Deteksi Dini Masalah Kesehatan: Perubahan dalam pola gerakan ekor kucing dapat menjadi indikator awal adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani.
  5. Memperkuat Ikatan: Pemahaman yang lebih baik tentang bahasa tubuh kucing dapat membantu memperkuat ikatan emosional antara kucing dan pemiliknya.

Dengan memahami pentingnya bahasa ekor kucing, pemilik dapat memberikan perawatan yang lebih baik dan menciptakan lingkungan yang lebih nyaman bagi hewan peliharaan mereka.

12 Arti Gerakan Ekor Kucing

Berikut adalah 12 arti umum dari gerakan ekor kucing yang perlu diketahui oleh pemilik kucing:

1. Ekor Tegak Lurus

Ketika ekor kucing berdiri tegak lurus ke atas, ini umumnya menandakan bahwa kucing sedang dalam suasana hati yang baik dan percaya diri. Mereka mungkin merasa senang bertemu dengan pemiliknya atau kucing lain yang mereka kenal. Ekor yang tegak juga bisa menjadi tanda sapaan yang bersahabat di antara sesama kucing.

2. Ekor Melengkung Seperti Tanda Tanya

Ekor yang melengkung ke atas membentuk seperti tanda tanya atau kait menunjukkan bahwa kucing sedang dalam mood yang baik dan ingin berinteraksi secara ramah. Ini sering terlihat ketika kucing menyambut orang yang mereka kenal dan sukai.

3. Ekor Bergetar

Getaran halus pada ekor kucing, terutama ketika ekor dalam posisi tegak, biasanya menandakan kegembiraan yang intens. Ini bisa terjadi ketika kucing sangat senang melihat pemiliknya atau kucing lain. Namun, perhatikan bahwa getaran ekor yang disertai dengan posisi jongkok mungkin menandakan kucing akan buang air kecil.

4. Ekor Mengibas Perlahan

Ketika kucing mengibaskan ekornya perlahan dari satu sisi ke sisi lain, ini bisa menandakan bahwa mereka sedang fokus pada sesuatu, seperti mainan atau objek yang menarik perhatian mereka. Gerakan ini juga bisa menjadi tanda bahwa kucing sedang mempertimbangkan tindakan selanjutnya.

5. Ekor Mengibas Cepat

Kibasan ekor yang cepat dan kuat biasanya menandakan frustrasi, kemarahan, atau peringatan. Jika Anda melihat kucing Anda melakukan ini, sebaiknya beri mereka ruang dan hindari interaksi yang mungkin memperburuk situasi.

6. Ekor Membanting ke Lantai

Kucing yang membanting-banting ekornya ke lantai atau permukaan lain sering kali menunjukkan rasa kesal atau marah. Ini bisa menjadi tanda bahwa kucing merasa terganggu dan ingin dibiarkan sendiri. Jika Anda melihat perilaku ini saat mengelus kucing, sebaiknya berhenti dan beri mereka ruang.

7. Ekor Mengembang

Ekor yang mengembang dengan bulu berdiri tegak biasanya menandakan bahwa kucing merasa terancam atau takut. Mereka mencoba membuat diri mereka terlihat lebih besar untuk mengintimidasi ancaman yang dirasakan. Ini sering disertai dengan punggung yang melengkung dan mungkin suara mendesis.

8. Ekor Diturunkan

Ekor yang diturunkan atau ditekan ke bawah sering menandakan ketakutan, kecemasan, atau submisi. Kucing mungkin merasa tidak aman dalam situasi tertentu dan mencoba membuat dirinya terlihat lebih kecil.

9. Ekor Melilit Tubuh Kucing

Ketika kucing melingkarkan ekornya di sekitar tubuhnya sendiri saat duduk atau berbaring, ini bisa menandakan bahwa mereka merasa nyaman dan puas. Namun, dalam beberapa konteks, terutama jika disertai dengan postur tubuh yang tegang, ini juga bisa menandakan defensif atau ketidaknyamanan.

10. Ekor Melilit Tubuh Manusia atau Kucing Lain

Kucing yang melilitkan ekornya ke kaki Anda atau tubuh kucing lain sering kali menunjukkan kasih sayang dan keinginan untuk berinteraksi. Ini bisa dianggap sebagai bentuk “pelukan” dalam bahasa kucing.

11. Ujung Ekor Bergerak

Gerakan halus pada ujung ekor kucing bisa memiliki beberapa arti tergantung pada konteksnya. Saat bermain, ini bisa menandakan fokus dan kesiapan untuk “berburu”. Namun, dalam situasi lain, terutama jika disertai dengan postur tubuh yang tegang, ini bisa menandakan iritasi atau frustrasi ringan.

12. Ekor Lurus Horizontal

Ekor yang dipertahankan dalam posisi lurus horizontal sering menandakan kewaspadaan atau keingintahuan. Kucing mungkin sedang menilai situasi atau lingkungan baru dan belum memutuskan apakah mereka merasa aman atau terancam.

Penting untuk diingat bahwa interpretasi bahasa ekor kucing harus selalu mempertimbangkan konteks keseluruhan, termasuk postur tubuh, ekspresi wajah, dan situasi lingkungan. Setiap kucing juga memiliki kepribadian unik, jadi pemilik perlu waktu untuk memahami nuansa spesifik dari bahasa tubuh kucing mereka sendiri.